Ketika anda mendirikan bangunan, baik itu rumah, gedung atau jenis bangunan yang lainnya maka dibutuhkan pengujian sondir atau tes sondir. Tes sondir ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah yang akan dijadikan lokasi untuk mendirikan bangunan tersebut sehingga ketika bangunan sudah didirikan, maka resiko terjadinya gagal konstruksi atau rusak selama pembangunan bisa ditekan.
Pengerjaan sondir ini dilakukan dengan menggunakan alat yang sudah dilengkapi dengan Adhesion Jacket Cone Type Bagemann dan dikerjakan oleh konsultan geofisika. Fungsinya yaitu untuk mengukur nilai dari perlawanan konus (cone resistance) serta hambatan lokal di lapangan secara langsung. Data hasil uji sondir nantinya digunakan sebagai syarat untuk mengurus IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) karena berhubungan dengan keamanan bangunan ketika sudah selesai dibangun.
Jenis Pengujian Sondir Tanah
Dengan adanya uji sondir boring maka penyedia jasa geolistrik bisa membuat pondasi yang aman karena bisa diketahui karakteristik tanah yang nantinya akan ditempati untuk membuat bangunan. Sondir boring sendiri merupakan suatu uji lapangan yang cukup popular di Indonesia karena memiliki beberapa keunggulan antara lain:
-Penggunaannya yang sederhana
-Bisa memberikan gambaran tentang tanah dalam waktu yang cepat
-Memberikan profil kekuatan tanah terus menerus
Ada dua jenis tes sondir yang disebut dengan sondir elektrik dan sondir mekanik. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
- Sondir Mekanik
Jenis uji sondir dilakukan dengan mendorong konus ke dalam tanah dengan luas proyeksi 10 cm2 dan sudut kemiringan 60°. Adapun tekanan yang dibutuhkan untuk mendorong konus dinamakan tekanan konus. Pada sondir dengan jenis bikonus memiliki selubung gesek pada bagian belakang yang luasnya 150 cm2. Adapun tekanan yang dibutuhkan untuk mendorong selubung tersebut dinamakan tekanan friksi.
Penetrasi sondir ini dilakukan dengan kecepatan 20mm/detik. Pengukuran tekanan friksi serta tekanan konus pada jenis sondir mekanik ini dilakukan per 20 cm. Pada tanah liat lunak serta uji sondir kedalaman besar maka berat tiang tekan dalam akan jauh lebih besar dibandingkan dengan daya dukung tanah. Oleh karena itu, tekanan friksi dan konus wajib dikoreksi dengan berat tiang. Ini harus dilakukan pembersihan secara berkala pada bikonus dan tiang tekan untuk mengurangi gesekan yang dapat membuat hasil pengujian cenderung besar.
- Sondir Elektrik
Belakangan ini, sudah tersedia sondir elektrik untuk menganalisis tekanan friksi serta tekanan konus secara terus menerus dengan hasil akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan jenis uji sondir mekanik.
Koreksi tentang berat tiang sebagaimana dalam sondir mekanik tidak dibutuhkan dalam sondir listrik ini karena sensor yang tepat ada di ujung konus. Jadi, sondir elektrik bisa dibilang cukup sensitive untuk pengujian tanah liat yang lunak dan baik untuk digunakan dalam proyek-proyek reklamasi.
Pada jenis uji sondir elektrik ini sudah ada sensor yang berfungsi menganalisis tekanan air pori untuk menentukan jenis tanah yaitu:
Tekanan air pori yang setara dengan tekanan air hidrostatis mengartikan tanah liat yang lunak sampai dengan sedang
Tanah liat ataupun pasir padat ditunjukkan oleh tekanan air pori yang cenderung lebih kecil dibandingkan dengan tekanan hidrostatis
Peralatan Standar Pengujian Sondir
No | Alat yang Dibutuhkan |
1 | Mesin sondir dengan kapasitas 2 ton |
2 | Pipa sondir lengkap dengan batang dalam sesuai kebutuhan dengan panjang masing-masing 1 m |
3 | Alat ukur tekanan (manometer) 2 buah dengan masing-masing 0-60 kg/cm2 dan 0-250 kg/cm2 |
4 | Bikonis (beugemen priction jacket gone) |
5 | 4 buah jangkar berbentuk spiral dan alat pemutar |
6 | Kunci-kunci pipa, alat pembersih dan minyak hidrolik |
Manfaat Uji Sondir
Berikut ini beberapa manfaat melakukan uji sondir:
- Lolos dalam Pembuatan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
Jika anda berencana membangun rumah atau bangunan bertingkat, maka anda wajib melakukan tes sondir dan soil investigation karena tes sondir masuk ke dalam syarat wajib pembuatan IMB bagi bangunan bertingkat. Kalau bangunan yang akan dibangun punya jumlah tingkat lebih dari 2 dan kurang dari 10 maka tes sondir harus dilakukan. Sedangkan kalau bangunan punya lebih dari 10 tingkat maka wajib dilakukan tes boring.
- Mengetahui Daya Dukung Tanah Serta Kedalaman Lapisan Tanah Keras
Tes sondir dilakukan untuk mengetahui daya dukung tanah dan posisi kedalaman lapisan tanah keras. Setiap area tanah pada lahan dapat memiliki jenis atau karakteristik tanah yang berbeda. Posisi kedalaman lapisan tanah kerasnya juga bisa berbeda juga sehingga harus dilakukan tes sondir dengan menggunakan alat yang dioperasikan oleh ahli sipil supaya hasilnya lebih akurat.
Dibutuhkan 3 kali tes sondir pada titik berbeda untuk lahan yang luasnya 200 m2 sebagai sampling. Sedangkan untuk lahan seluas lebih dari 200m2 maka dibutuhkan 3x tes sondir atau lebih dan dianjurkan supaya tes dilakukan sejumlah angka ganjil. Tes sondir sebaiknya dilakukan pada titik-titik yang berjauhan agar mendapatkan data kondisi serta daya dukung tanah yang lebih akurat.
- Menentukan Jenis Pondasi yang Cocok
Setelah melakukan tes sondir maka akan didapatkan data yang berisi jenis, karakteristik sampai dengan pondasi kedalaman lapisan tanah keras pada lahan. Data tersebut lalu diberikan pada konsultan arsitek handal agar arsitek bisa menghitung serta merancang desain rumah struktur dan konstruksi bangunannya cocok dengan kondisi lahan. Dengan demikian, bangunan pastinya akan lebih aman, kuat dan efektif karena jenis pondasi sampai dengan ukuran strukturnya sesuai fungsi bangunan serta karakter tanah pada lahan.
FAQ
Sondir (Cone Penetrometer Test) adalah penetrometer yang lazim digunakan di Indonesia dan merupakan test penetrasi yang statis. Sondir ini dikembangkan di Belanda sehingga dinamakan dengan Sondir Belanda.
Parameter yang diamati terdiri dari sifat fisik tanah (tekstur, permeabilitas, porositas dan Bulk Density) dan sifat kimia (pH tanah, kapasitas tukar kation, C-organik tanah, kandungan unsur makro dan kandungan unsur mikro serta bahan organic tanah.