Microseis
Introduction
- Microseismik merupakan getaran tanah yang konstan di permukaan bumi dengan amplitude 0,1 – 10 µm.
- Getaran tersebut dapat digunakan sebagai gambaran bawah permukaan terutama mengetahui persebaran lapisan lunak
Dengan mengetahui persebaran lapisan lunak tersebut dapat membantu anda dalam menghindari terjadinya masalah sebagai berikut ; kerusakan pada konstruksi bangunan, kelongsoran pada jalan, keruntuhan jembatan, penurunan elevasi jalan (differential settlement), dll
Soft rock problem
Metode microseismik dapat membantu pekerjaan konstruksi menjadi lebih efektif dan efisien dengan memetakan secara regional lapisan lunak
Sehingga dapat memitigasi terjadinya masalah-masalah akibat tanah lunak dengan kombinasi metode lainnya dan aplikasi geoteknik untuk mengatasi masalah lapisan lunak.
Metode microseismik dapat digunakan untuk efisiensi penggunaan bor atau nspt dalam memetakan tanah lunak.
Basic theory
Salah satu metode yang digunakan untuk memetakan tanah lunak adalah HVSR dengan :
- Memanfaatkan gelombang seismic pasif
- Menggunakan single station dengan 3 komponen seismometer
- Menghasilkan parameter Amplitudo dominan (A0), frekuensi dominan (F0) , tebal lapisan lunak (H), Indeks kerentanan tanah (Kg)
Selain HVSR terdapat metode pengolahan microsesimik, yaitu :
- Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR)
- Standart Spectral Ratio (SSR)
- Vertical to Horizontal Spectral Ratio (VHSR)
- Floor Spectral Ratio (FSR)
- Spatial Autocorrelation (SPAC)
- Double difference
- Aplikasi
- Mapping survey lapisan lunak untuk studi awal konstruksi jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya
- Monitoring untuk aktivitas pengeboran dan pembangunan terowongan
- Mapping kerentanan tanah terhadap amplifikasi gempa / mikrozonasi untuk mengetahui zona aman pemukiman
- Slope stabilization mapping secara regional pada daerah tambang
- Menentukan zona fracture untuk membantu pekerjaan EOR (Enchance Oil Recovery)
