Apa Itu Kapasitansi?
Kapasitansi kapasitor atau kapasitansi adalah kemampuan sebuah benda untuk menyimpan atau menahan energi. Nah, bentuk energi yang disimpan adalah arus listrik.
Untuk menyimpan arus listrik tersebut, diperlukanlah alat yang dinamakan kapasitor. Satuan dari kapasitansi kapasitor adalah Farad (F).
Rumus Kapasitansi Kapasitor
Sama seperti satuan lainnya, cara menghitung kapasitansi kapasitor juga memerlukan rumus untuk ditemukan. Rumus kapasitansi adalah;
Nah, C adalah kapasitansi yang satuannya Farad, Q adalah muatan listrik yang diukur dengan satuan coulomb, dan V adalah voltase yang diukur dengan satuan volt.
Cara Kerja Kapasitor Untuk Kapasitansi
Kapasitor sendiri bekerja sebagai penyimpan arus listrik. Maka, kapasitor sedikit mirip dengan baterai, hanya saja lebih sederhana.
Berbeda dengan baterai, kapasitor hanya bisa menyimpan listrik, tetapi tidak bisa mengeluarkan elektron sendiri.
Nah, didalam sebuah kapasitor ada dua logam pipih yang dipisahkan oleh sebuah non-konduktor atau dielektrik seperti keramik, mika, porselen, dan sebagainya.
Lalu, kedua logam pipih tersebut menyimpan energi yang sama. Jadi, jika logam positif menyimpan sebuah energi, maka logam negatif akan membuang jumlah energi yang sama.
Kapasitor sendiri dapat digunakan untuk;
- Radio
- Jam
- X-ray
- MRI
- Mobil listrik
- Deteksi utilitas bawah tanah
Fungsi Efek Kapasitansi Untuk Deteksi Utilitas Bawah Tanah
Pada artikel-artikel sebelumnya, sudah dibahas, nih kalau utilitas bawah tanah seperti kabel dan pipa haruslah dideteksi untuk menghindari kecelakaan dan kerusakan.
Lalu, apa peran kapasitansi untuk mendeteksi pipa dan kabel bawah tanah?
Jika Anda menggunakan alat deteksi seperti Radiodetection RD8200, maka Anda tahu bahwa alat-alat deteksi kabel dan pipa memancarkan arus listrik ke dalam tanah dengan sebuah transmitter.
Maka, perlu ada konduktor yang menerima sinyal tersebut dan memantulkan kembali sinyalnya ke transmitter.
Jadi, sebuah kapasitor memerlukan dua konduktor. Tetapi, untuk mendeteksi kabel atau pipa, konduktor yang jelas hanyalah satu, yaitu kabel atau pipa. Nah, konduktor satunya lagi adalah tanah itu sendiri.
Nah, efek kapasitansi pada utilitas bawah tanah membuat sinyal dihantarkan dari konduktor ke tanah disekitarnya. Lalu, sinyal tersebut dipantulkan kembali ke transmitter.
Dengan begitu, alat deteksi bisa tahu pasti dimana letak sebuah kabel atau pipa.
Tetapi, konduktivitas tanah juga mempengaruhi proses deteksi karena jenis-jenis tanah memiliki konduktivitas yang berbeda-beda. Misalnya, tanah yang basah lebih konduktif dibandingkan tanah yang berpasir.
Kesimpulan
Kapasitansi adalah kemampuan sesuatu untuk menyimpan arus listrik dan arus tersebut disimpan kedalam sebuah kapasitor. Seperti satuan lainnya, kapasitansi diukur dengan satuan Farad (F) dan dihitung dengan rumus dibawah.
Nah, kapasitor sendiri bekerja dengan dua logam pipih yang dipisah oleh sebuah dielektrik. Arus listrik yang terjadi antara dua logam tersebut adalah energi yang disimpan.
Fungsi efek kapasitansi sendiri sangat penting untuk deteksi utilitas bawah tanah karena dengan kapasitansi, transmitter bisa mengirimkan sinyal ke dalam tanah dan menerima sinyal pantulan untuk mengetahui letak pasti sebuah kabel atau pipa.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Radiodetection dan efek kapasitansi, silahkan hubungi Antesena Geosurvey, perusahaan geosurvey dan distributor resmi Radiodetection di Indonesia.