Apa Itu Likuifaksi?
Likuifaksi atau liquefaction adalah fenomena yang terjadi saat tanah yang padat tiba-tiba bersifat cair dan kental. Fenomena likuifaksi ini biasanya terjadi saat adanya gempa.
Ada beberapa tipe tanah yang lebih rentan likuifaksi, yaitu tanah berpasir, berkerikil, atau tanah basah/lembab yang tidak mengering secara sempurna.
Penyebab Likuifaksi
Yang menyebabkan likuifaksi adalah gempa yang mengguncang tanah yang mengandung banyak air. Ini menyebabkan tanah kehilangan kekuatannya untuk menopang beban dan sementara menjadi cair.
Maka, likuifaksi yang terjadi dibawah sebuah bangunan bisa berakibat fatal karena tanah tersebut tidak bisa menopang beban bangunan tersebut. Akibatnya, banyak bangunan yang hancur dan runtuh.
Namun, gempa bukan satu-satunya penyebab likuifaksi. Aktivitas pertambangan dan konstruksi juga bisa menyebabkan likuifaksi, seperti blasting.
Proses Likuifaksi
Likuifaksi sendiri terjadi karena jarak antara partikel-partikel tanah sudah semuanya terisi air. Inilah yang disebut tanah yang sudah tersaturasi dengan air. Pada umumnya, tekanan air diantara partikel-partikel ini tidaklah tinggi.
Tetapi, jika terjadi guncangan besar, seperti gempa atau blasting pada pertambangan, tekanan air tersebut menjadi tinggi. Partikel-partikel tanah yang awalnya membentuk struktur yang padat menjadi larut dalam air.
Akibatnya, tanah pun menjadi cair dan tidak sanggup menopang beban benda-benda yang ada diatasnya.
Contoh Likuifaksi yang Pernah Terjadi
Likuifaksi pernah terjadi di Jepang, negara yang sering mengalami gempa. Di Niigata pada tahun 1964, gempa menyebabkan banyak kerusakan bangunan yang terlihat ‘tenggelam’ ke dalam tanah.
Lalu, pada 1989, terjadi likuifaksi di daerah Loma Prieta, California. Likuifaksi ini menyebabkan penurunan tanah dan kerusakan bangunan.
Yang terbaru dan yang paling sering kita dengar adalah likuifaksi Palu. Penyebab likuifaksi palu yang terjadi di 2018 ini disebabkan oleh tanah yang sudah tersaturasi air tiba-tiba mengalami guncangan.
Akibatnya, tanah yang biasanya padat ‘melayang’ dalam air tersebut. Ini juga disebabkan karena gempa yang cukup besar, yaitu 7,5 SR.
Dampak Likuifaksi
Apa saja dampak likuifaksi selain kerusakan bangunan? Ada beberapa dampak likuifaksi yang sering ditemukan, yaitu;
- Korban jiwa
- Tenggelamnya bangunan
- Keretakan bangunan
- Tidak ada penopang bangunan
- Longsor
- Pasir apung
- Utilitas bawah tanah yang tertarik keluar dari bawah tanah, seperti septic tank, kabel, dan pipa
- Lubang pada tanah
Pencegahan Likuifaksi
Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah likuifaksi?
Cara yang paling umum digunakan oleh geolog dan peneliti adalah mengganti tanah yang longgar dengan tanah yang lebih padat. Akan tetapi, cara seperti ini kurang efisien karena memakan waktu lama.
Cara lain yang digunakan perusahaan konstruksi adalah membangun pondasi yang lebih dalam dibanding tanah yang longgar, bahkan sampai ke permukaan batuan.
Lalu ada cara monitoring MASW untuk melihat apakah tanah memiliki potensi likuifaksi. Dengan merekam gelombang geser, MASW bisa memberikan gambaran risiko likuifaksi dan menjadi bukti untuk investigasi lebih lanjut.
Terakhir, ada vibroflotation. Vibroflotation adalah cara yang digunakan geolog untuk mengompres tanah yang longgar dengan meninjeksi getaran kedalam tanah. Dengan begitu, jarak pada tanah yang longgar tidak bisa terisi dengan banyak air.
Kesimpulan
Likuifaksi adalah fenomena alam yang terjadi karena adanya guncangan pada tanah longgar yang tersaturasi air. Ini terjadi karena adanya gempa atau aktivitas pertambangan dan konstruksi.
Penyebab likuifaksi adalah tanah yang jarak antar partikelnya sudah terisi air dan saat terjadi guncangan, tekanan air tersebut naik dan menyebabkan tanah ‘melayang’.
Dampak likuifaksi dapat menjadi fatal karena memakan korban jiwa dan juga menyebabkan kerugian materil seperti hancurnya bangunan.
Untuk mencegah likuifaksi, ada beberapa metode yang bisa dilakukan, seperti membangun pondasi yang lebih dalam atau vibroflotation dimana guncangan kecil dapat mengompres tanah longgar agar tidak terisi air.