Apa Itu Akselerometer?
Akselerometer atau accelerometer adalah alat elektronik yang mengukur akselerasi, getaran, atau pergerakan sebuah struktur menggunakan sebuah sensor.
Alat ini sendiri digunakan untuk berbagai tujuan, seperti menjaga kualitas hard drive pada komputer, mencegah kecelakaan lalu lintas, dan menentukan kerentanan gempa sebuah wilayah.
Nah, akselerometer sendiri dapat dibagi menjadi tiga tipe.
Tipe-Tipe Akselerometer
- Piezoelektrik
Akselerometer piezoeletrik adalah akselerometer yang menggunakan efek piezoelektrik untuk mendeteksi getaran.
Biasanya, akselerometer piezoelektrik digunakan untuk mengetes getaran dan guncangan. - Piezoresistance
Tipe akselerometer satu ini sedikit berbeda dengan yang sebelumnya. Piezoresistance tidak sesensitif piezoelektrik, jadi mereka biasanya hanya digunakan untuk mencegah kecelakaan. - Kapasitansi
Akselerometer kapitansi adalah akselerometer yang paling umum digunakan karena dapat diamati dari perubahan efek kapasitansi karena adanya jarak antar kapasitor.
Cara Kerja Akselerometer
Lalu, bagaimana cara kerja akselerometer?
Sesuai tipenya, ketiga akselerometer mempunyai cara kerja yang berbeda-beda.
Untuk akselerometer piezoelektrik, penggunaanya memanfaatkan kristal yang berukuran mikroskopik yang akan tertekan saat terjadinya akselerasi yang cepat.
Tekanan tersebut menciptakan tegangan listrik yang bisa dideteksi oleh akselerometer dan diterjemahkan sebagai kecepatan dan arah.
Untuk akselerometer piezoresistance, penerapannya dapat Anda lihat dari fungsi airbag pada kendaraan roda empat.
Dengan akselerasi cepat, akselerometer ini akan mendeteksi kecepatan yang tidak biasa dan mengirimkan sinyal untuk mengembangkan airbag.
Terakhir, akselerometer kapasitansi bekerja dengan mengamati efek kapasitansi. Jika objek bergerak sangat cepat, maka kapasitor dari objek tersebut juga akan menjauh. S
emakin berubah jarak antar kapasitor, semakin berbeda juga hasil yang akan dideteksi oleh akselerometer kapasitansi.
Kegunaan Akselerometer Untuk Kegempaan
Akselerometer bisa mendeteksi gempa dan terkadang menjadi alat yang membantu seismometer. Karena ukurannya yang kecil, akselerometer mudah ditempatkan di lokasi-lokasi yang perlu diamati.
Juga, akselerometer lebih sensitif pada gelombang seismik. Seismograf mengamati pergerakan di permukaan tanah, terutama pemindahan dari satu titik ke titik lainnya, bukan gelombang seismik.
Gelombang seismik bergerak lebih cepat daripada gerakan pada tanah sehingga akselerometer dapat menggunakan sensornya untuk mendeteksi gelombang tersebut.
Terlebih lagi, akselerometer bisa mendeteksi seberapa cepat satu titik pada tanah bergerak. Jadi, sinyal yang ditangkap oleh akselerometer ini akan diterjemahkan menjadi kecepatan dan sinyal pemindahan.
Kesimpulan
Akselerometer adalah sensor yang mendeteksi pergerakan sebuah struktur karena adanya getaran atau guncangan.
Ada tiga tipe akselerometer, yaitu piezoelektrik, piezoresistance, dan kapasitansi. Jadi, cara kerja akselerometer juga berbeda-beda.
Akselerometer sendiri biasanya digunakan dari skala kecil hingga skala besar, seperti pada hardware laptop, mobil, dan deteksi gempa.
Untuk mendeteksi gempa, akselerometer mendeteksi gelombang seismik dan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi kecepatan dan sinyal pemindahan.
Karena ukurannya yang kecil, akselerometer bisa ditempatkan di area-area yang perlu diamati secara langsung.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai akselerometer, hubungi Antesena Geosurvey, salah satu penjual akselerometer di Indonesia.