Apa Itu Daktilitas?
Daktilitas adalah kemampuan sebuah struktur, terutama bangunan, untuk tetap berdiri meskipun terjadi guncangan besar karena gempa bumi. Sebagai kata sifat, daktilitas juga sering disebut sifat daktail, terutama pada beton atau baja.
Mengapa Harus Ada Daktilitas/Perilaku Daktail?
Untuk membuat rumah yang ‘tahan banting’, tentu saja para kontraktor dan perancang akan membuat rumah yang sekokoh dan sekaku mungkin, bukan?
Memang, dengan bahan yang tepat, rumah akan menjadi kokoh dan solid. Tetapi, faktor daktail terkadang terlupakan. Padahal, daktilitas sebuah bangunan sangatlah penting.
Daktilitas bangunan diperlukan karena pada saat terjadinya gempa atau situasi dimana bangunan harus menopang berat yang lebih besar dari biasanya, bangunan tersebut harus bisa dideformasi.
Deformasi yang terjadi ini membantu bangunan untuk berubah bentuk untuk menopang beban, tetapi tidak menghancurkan struktur dari bangunan tersebut. Maka, rumah-rumah tanah gempa memiliki daktilitas beton atau baja yang memadai.
Cara Kerja Struktur Tahan Gempa Saat Terjadinya Gempa
Semua struktur tahan gempa memiliki daktilitas atau sifat daktail yang tinggi.
Maka, bangunan tahan gempa memiliki kemampuan untuk memutarbalikkan dan menghamburkan energi yang datang dari gelombang seismik sehingga sebuah struktur hanya berubah bentuk tetapi tidak hancur.
Bangunan-bangunan ini biasanya mengandung beton atau baja yang bersifat plastis dan elastis. Pada awalnya daktilitas bukanlah salah satu faktor yang dipertimbangkan saat membangun bangunan.
Namun, setelah upaya pencegahan gempa mulai digiatkan, daktilitas adalah salah satu faktor terpenting untuk mencegah adanya korban jiwa dan kerugian materil.
Bahan Bangunan Apa yang Memiliki Daktilitas Tinggi?
Bahan bangunan seperti baja dan beton yang dijadikan penguat adalah bahan yang paling tinggi daktilitasnya. Jadi, dengan adanya baja atau beton, sebuah bangunan bisa menahan tegangan dan juga tekanan karena sifat mereka yang lebih elastis.
Sebaliknya, batu bata dan semen adalah bahan bangunan yang paling lemah daktilitasnya karena sifat mereka yang kaku.
Mereka menjadi kokoh ketika ada tekanan. Jika batu bata atau semen mengalami guncangan, tekanan tersebut akan hilang dan bangunan akan mengalami keretakan, bahkan kehancuran.
Kesimpulan
Daktilitas adalah kemampuan sebuah struktur untuk tetap berdiri saat terjadinya gempa bumi. Dengan bahan bangunan yang bersifat daktail, sebuah bangunan akan berubah bentuk saat terjadi guncangan, tetapi tidak hancur.
Sifat daktail sudah menjadi pertimbangan untuk kontraktor dan perancang untuk mencegah kerusakan pada bangunan, mengurangi korban jiwa, dan memotong kerugian materil.
Bahan-bahan yang memiliki daktilitas tinggi adalah baja dan beton, sedangkan bahan bangunan seperti bata dan semen memiliki daktilitas yang rendah.
Nah, bahan apa saja yang bersifat daktail? Hubungi Antesena Geosurvey, ahli untuk mengetahui lebih lanjut!