Survey hidrografi dan pemetaan batimetri adalah salah satu kegiatan yang di lakukan untuk melakukan pengukuran dan mengembangkan hal-hal yang berhubungan dengan dasar laut. Salah satu hal yang di lakukan yaitu dengan survey bathimetri yang di lakukan di zona batimetri. Saat ini, jasa survey hidrografi dan pemetaan batimetri seringkali di cari oleh beberapa orang ketika ingin melakukan penelitian di bidang perairan atau kelautan.
Salah satu langkah dalam melakukan penelitian tersebut yaitu dengan menggunakan survey batimetri. Harus di ketahui bahwa survei batimetri adalah suatu aktivitas dan juga proses untuk menentukan posisi titik-titik pada dasar air dalam suatu sistem koordinat tertentu sehingga kegiatan tersebut bisa mendapatkan model bentuk topografi dasar permukaan air yang di sajikan atau di visualisasikan dalam bentuk peta yang di sebut dengan peta batimetri.
Dengan melakukan survey batimetri dan survey georadar ini memang tidak hanya memberikan informasi tentang kedalaman dasar perairan saja, melainkan juga bisa memberikan data informasi tentang kondisi topografi dasar perairan dan lokasi dari obyek-obyek yang bisa menimbulkan bahaya.
Apa itu Survey Batimetri?
Survey batimetri adalah survey pemetaan untuk mengetahui topografi dasar perairan dengan metode pemeruman menggunakan gelombang suara dengan alat ukur berupa Echosounder. Sistem penentuan posisi horizontal di laut yang di gunakan adalah sistem penentuan posisi berbasis satelit dengan metode Real Time Kinematic Differential Positioning menggunakan base atau titik referensi yang sudah dibuat sebelumnya.
Penentuan posisi pada survey zona batimetri terbagi menjadi dua, penentuan posisi horizontal menggunakan Receiver GNSS dan terikat pada sistem koordinat base sedangkan penentuan posisi vertikal dari hasil pemerumah di dapatkan jarak dasar permukaan terhadap Transducer.
Prinsip dalam Pengukuran Zona Batimetri
Pengamatan Pasang Surut
Kegiatan pengamatan pasang surut air laut ini berupa pengukuran level muka air laut yang di lakukan dengan cara membaca rambu ukur setiap interval 15 menit secara kontinyu selama 24 jam. Informasi mengenai level muka air laut tersebut dapat di gunakan sebagai dasar perencanaan elevasi bangunan konstruksi di laut maupun sebagai informasi dalam kegiatan navigasi kapal.
Pengukuran Kedalaman
Pengukuran kedalaman dasar laut di lakukan oleh jasa geolistrik dengan menggunakan alat echosounder tipe SBES (Single Beam Echosounder).
Prinsip kerjanya: Echosounder akan mengeluarkan gelombang yang dipancarkan sampai ke dasar laut lalu memantul lagi ke atas dan di terima lagi oleh echosounder. Hasil penjalaran gelombang tersebut di hitung waktu tempuh dan kecepatan gelombang suaranya sehingga bisa di ketahui jarak tempuh gelombang tersebut yang tidak lain adalah kedalaman laut.
Data dan Informasi pada Peta Batimetri
No | Data dan Informasi pada Peta Zona Batimetri |
1 | Bentuk garis pantai/kontur |
2 | Kedalaman air laut |
3 | Muka surutan |
4 | Suar, pelampung dan suar penuntun |
5 | Jenis dasar laut |
6 | Alur pelayaran, tempat berlabuh, pintu dan Pelabuhan |
7 | Deretan |
8 | Informasi peta |
Koreksi Barcheck dan Sound Velocity Profiler (SVP)
Koreksi barcheck dalam survey batimetri di lakukan untuk mengetahui ke dalaman actual dasar laut dimana hasil pengukuran kedalaman dari barcheck dapat di jadikan koreksi terhadap hasil pengukuran kedalaman menggunakan echosounder. Adapun pengukuran SVP di lakukan untuk mengeliminasi kesalahan pada gelombang suara yang dipancarkan oleh alat sehingga bisa di dapatkan kedalaman yang akurat.
Pengukuran Draft Transducer
Draft transducer adalah jarak dari muka laut ke transducer (bagian echosounder untuk pengambilan data kedalaman). Ini disebabkan karena transducer berada di bawah permukaan air sehingga untuk mendapatkan kedalaman yang mengacu pada muka laut sesaat di butuhkan koreksi draft transducer.
Pengukuran Heading Kapal
Pengukuran heading kapal di lakukan untuk mendapatkan posisi horizontal setiap titik kedalaman hasil pengukuran echosounder termasuk koreksi posisi horizontal tersebut. Penentuan posisi horizontal pada survei zona batimetri dengan sistem ini menggunakan sistem DGPS (Differential Global Positioning System).
Alat tersebut di tempatkan pada titik nol kapal dan tepat di atas transducer alat echosounder agar tidak ada offset posisi horizontal kapal terhadap titik kedalaman. Alat HPS RTK yang di tempatkan di kapal berfungsi sebagai rover sedangkan base alat GPS di tempatkan di titik BM atau titik control di darat.
FAQ
Apa kegunaan batimetri?
-Peta batimetri memiliki banyak manfaat di bidang kelautan diantaranya adalah penentuan jalur pelayaran, perencanaan bangunan pesisir, pendeteksian adanya potensi bencana alam, dan pertambangan lepas pantai
Apa yang dimaksud dengan peta batimetri?
-Peta batimetri adalah peta yang menggambarkan kedalaman laut dan disajikan dengan menggunakan garis kontur kedalaman. Garis kontur adalah garis abstrak yang menghubungkan beberapa lokasi atau daerah yang memiliki ketinggian atau kedalaman yang sama.