Apa Itu Stabilisasi Tanah/Stabilitas Tanah?
Stabilitas tanah atau stabilisasi tanah adalah proses untuk memperbaiki sifat tanah dengan mencampur tanah dengan jenis tanah lain. Proses ini dilakukan agar tanah bisa menopang beban dengan lebih mudah.
Stabilisasi tanah dapat dilakukan secara biologis, kimiawi, atau mekanis.
Kegunaan Stabilisasi Tanah
Stabilitas tanah diperlukan untuk memperbaiki struktur tanah secara teknis, dan bisa digunakan untuk meningkatkan;
- Permeabilitas
- Kompresibilitas
- Durabilitas
- Plastisitas
- Sensitifitas terhadap kadar air
Nah, stabilisasi tanah membantu membuat tanah yang dijadikan pondasi sebuah bangunan untuk menjadi lebih kuat dan siap untuk menopang beban. Terlebih lagi, dengan tanah yang padat dan stabil, kemungkinan terjadinya likuifaksi juga lebih rendah.
Lalu, ada juga kegunaan lainnya seperti;
- Mengontrol debu agar konstruksi berjalan lancar
- Membantu ketahanan bangunan terhadap air
- Meningkatkan kualitas tanah pada sebuah lahan
Metode Stabilisasi Tanah
- Mekanis
Stabilisasi tanah mekanis adalah stabilisasi tanah yang tujuannya membentuk tanah yang padat dengan mencampur 2 jenis tanah yang berbeda. - Biologis
Stabilisasi tanah biologis adalah metode stabilisasi yang memanfaatkan akar tumbuhan untuk memperkuat hubungan partikel-partikel tanah. Metode ini juga mencegah terjadinya erosi karena air dan angin. - Kimiawi
Terakhir, stabilisasi tanah secara kimiawi adalah cara stabilisasi yang merubah struktur tanah secara kimiawi dengan menambah zat-zat seperti enzim, polimer, resin, dan lain sebagainya.
Proses Stabilitas Tanah
Apa saja proses stabilisasi tanah?
- Mempelajari dan memahami karakteristik tanah sebelum dan sesudah dicanmpur dengan jenis tanah lain.
- Mengamati apakah ada efek kepada struktur atau kondisi lingkungan sekitas saat proses stabilisasi tanah.
- Mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pencampuran, ketebalan, dan kepadatan tanah.
- Pastikan dan mitigasi dampak bahan kimiawi terhadap lingkungan.
Kesimpulan
Stabilisasi tanah adalah proses memperbaiki sifat tanah agar tanah tersebut dapat digunakan dengan baik dan aman saat konstruksi.
Adanya stabilisasi tanah ini membantu mengurangi dampak gempa, termasuk mencegah likuifaksi karena meningkatnya sensitifitas tanah terhadap air.
Ada tiga metode untuk stabilisasi ini, yaitu, mekanis, biologis, dan kimiawi. Ketiganya memiliki kelebihannya masing-masing.
Intinya, stabilisasi tanah berguna untuk memastikan bahwa tanah dapat menopang beban bangunan tanpa risiko berlebih.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai stabilitas tanah, hubungi Antesena Geosurvey, tenaga profesional penyelidikan tanah dan stabilitas tanah!